Misi Besar Xabi Alonso di Real Madrid. Real Madrid kembali menjadi sorotan di bursa transfer musim panas, kali ini dengan kabar yang mengindikasikan perubahan filosofi taktis di bawah potensi kepemimpinan Xabi Alonso. Rumor kuat menyebutkan bahwa Alonso, jika ia mengambil alih kursi kepelatihan di Santiago Bernabeu, berhasrat untuk mengimplementasikan skema tiga bek, dan untuk mewujudkannya, ia membidik salah satu mantan anak asuhnya dari Bayer Leverkusen. Langkah ini menandakan ambisi Real Madrid untuk terus berinovasi dan memperkuat skuad demi mempertahankan dominasi di kancah domestik maupun Eropa.
Ketertarikan Real Madrid terhadap bek tengah Leverkusen ini bukan sekadar desas-desus biasa. Ini adalah bagian dari rencana strategis yang lebih besar, terutama jika Xabi Alonso benar-benar kembali ke klub lamanya sebagai pelatih kepala. Alonso, yang sukses besar bersama Leverkusen dengan formasi tiga bek yang fleksibel, diyakini ingin mereplikasi keberhasilan tersebut di ibu kota Spanyol.
Misi Xabi Alonso: Membangun Fondasi Tiga Bek di Madrid
Xabi Alonso telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa. Keberhasilannya membawa Bayer Leverkusen meraih gelar Bundesliga yang bersejarah dengan formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1 telah menarik perhatian banyak klub raksasa, termasuk Real Madrid. Filosofi permainannya yang mengutamakan penguasaan bola, tekanan tinggi, dan transisi cepat, sangat cocok dengan identitas Real Madrid.
Namun, yang paling menonjol dari skema Alonso adalah penggunaan tiga bek sentral. Formasi ini memungkinkan timnya memiliki fleksibilitas lebih dalam menyerang dan kekuatan lebih di lini tengah. Untuk menjalankan skema ini secara efektif, dibutuhkan bek-bek tengah yang tidak hanya kuat dalam duel udara dan tackling, tetapi juga memiliki kemampuan passing yang sangat baik untuk membangun serangan dari belakang.
Di Real Madrid saat ini, meskipun memiliki bek-bek kelas dunia seperti Eder Militao, David Alaba, dan Antonio Rüdiger, mereka lebih terbiasa dengan skema empat bek. Untuk beralih ke tiga bek secara mulus, Alonso membutuhkan pemain yang sudah memahami sistemnya dengan baik atau setidaknya memiliki atribut yang sangat cocok dengan peran tersebut. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa ia mengincar mantan anak asuhnya di Leverkusen.

Target Alonso: Pilar Pertahanan dari Leverkusen
Pemain yang menjadi target utama Xabi Alonso dari Bayer Leverkusen adalah Piero Hincapié. Bek tengah internasional Ekuador ini telah menjadi salah satu pilar kunci dalam pertahanan Leverkusen di bawah asuhan Alonso. Hincapié dikenal karena kecepatan, kemampuan membaca permainan yang baik, serta ketenangan dalam mengolah bola. Ia juga sangat adaptif, bisa bermain sebagai bek tengah kiri dalam formasi tiga bek, bahkan sesekali sebagai bek kiri murni.
Kemampuan Hincapié dalam membangun serangan dari lini belakang, ditambah dengan agresivitasnya dalam bertahan, menjadikannya pilihan ideal untuk skema Alonso. Dia adalah pemain muda dengan potensi besar yang sudah terbukti cocok dengan filosofi sang pelatih. Membawa Hincapié ke Real Madrid akan memberikan Alonso seorang pemain yang sudah familiar dengan tuntutan taktisnya, mempercepat proses adaptasi tim terhadap formasi baru.
Selain Hincapié, ada juga spekulasi bahwa Alonso mungkin melihat opsi lain dari Leverkusen, seperti Jonathan Tah atau bahkan Odilon Kossounou, yang juga tampil impresif dalam skema tiga bek. Namun, nama Hincapié yang paling sering disebut, mengingat usianya yang masih muda (22 tahun) dan potensi jangka panjangnya.
Mengapa Skema Tiga Bek?
Keputusan untuk mengadopsi skema tiga bek di Real Madrid akan menjadi perubahan signifikan. Selama bertahun-tahun, Madrid hampir selalu mengandalkan formasi empat bek, baik itu 4-3-3 atau 4-4-2. Namun, sepak bola modern terus berkembang, dan banyak tim top Eropa mulai bereksperimen dengan formasi yang lebih fleksibel.
Skema tiga bek menawarkan beberapa keuntungan:
- Dominasi Lini Tengah: Dengan tiga bek di belakang, gelandang sayap (atau wing-back) bisa naik lebih tinggi. Memberikan opsi lebih banyak di lini tengah dan melebar lapangan.
- Kekuatan Bertahan: Tiga bek sentral memberikan soliditas ekstra di jantung pertahanan. Terutama saat menghadapi tim dengan penyerang cepat atau kuat secara fisik.
- Fleksibilitas Menyerang: Formasi ini memungkinkan variasi serangan yang lebih luas. Dengan wing-back yang bisa menusuk ke depan dan bek tengah yang memiliki kemampuan passing akurat untuk memulai serangan.
- Tekanan Tinggi: Skema ini mendukung strategi tekanan tinggi yang agresif. Karena pemain memiliki posisi yang lebih baik untuk segera memulihkan bola setelah kehilangan.
Baca juga: Paul Pogba Resmi ke AS Monaco Segini Gajinya
Implikasi Terhadap Skuad Real Madrid
Jika transfer ini terealisasi dan Alonso menerapkan skema tiga bek, ini akan memiliki implikasi besar terhadap susunan skuad Real Madrid. Beberapa pemain mungkin harus beradaptasi dengan peran baru, sementara beberapa lainnya mungkin akan lebih sering dimainkan.
Misalnya, bek sayap tradisional seperti Dani Carvajal dan Ferland Mendy mungkin akan bertransisi menjadi wing-back, yang menuntut lebih banyak stamina dan kemampuan menyerang. Di lini tengah, peran Casemiro, Fede Valverde, Eduardo Camavinga, dan Aurelien Tchouameni akan menjadi krusial untuk menguasai area sentral. Sementara itu, di lini depan, pemain-pemain seperti Vinicius Jr., Rodrygo, dan Jude Bellingham. Sosok yang bisa mendapatkan kebebasan lebih dalam peran penyerang bayangan atau false nine.
Tentu saja, semua ini masih bergantung pada keputusan Real Madrid mengenai pelatih kepala mereka di masa depan. Namun, sinyal yang datang dari keinginan Xabi Alonso untuk merekrut mantan anak asuhnya dari Leverkusen adalah indikasi jelas bahwa ada pemikiran serius tentang perubahan taktik dan revolusi di Santiago Bernabeu. Fans Madrid tentu menantikan bagaimana babak baru ini akan terbentuk dan apakah ini akan membawa lebih banyak kejayaan bagi klub. Mainkan permainan sportsbook bersama indocair situs gaming online depo mudah hari ini!